Alumni ponpes روضة الهدا purabaya kab:Smi, dan المعهد الاسلاميه kota sukabumi

Minggu, 19 Februari 2023

Batuk Saat Shalat

Batuk Saat Shalat, Ini Penjelasan Hukumnya

Batuk umumnya mengganggu konsentrasi dan aktivitas apalagi batuk saat shalat, itu sangat mengganggu. Bahkan timbul pertanyaan, sahkah shalat jika mengalami batuk? Batuk merupakan respon alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan untuk mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan,

Shalat dalam keadaan batuk dipertanyakan keabsahannya, mengingat salah satu yang membatalkan shalat adalah berbicara dengan menggunakan dua huruf atau satu huruf yang bisa diapahami.
Bunyi yang dikeluarkan akibat batuk umumnya lebih dari dua huruf.

Apakah batuk saat shalat otomatis membatalkan shalat, ataukah ada penjelasan yang lebih detail dengan memperhatikan bahwa batuk merupakan bagian dari udzur yang tidak bisa dikendalikan?

Menjawab hal ini, para ulama menjawabnya secara tafshil.
Jika batuknya memang tidak bisa ditahan dan berlangsung sepanjang shalat hingga tidak terdapati waktu yang cukup untuk shalat tanpa batuk, maka hukumnya dima’fu.

Jika batuknya tidak terus-menerus.
Kemudian dalam shalatnya, ia mengalami batuk yang berulang-ulang, maka menurut Imam Ali Syibra Malisi, salah seorang ulama dari kalangan Syafiiyah, maka shalatnya batal.

Tentang hal ini dijelaskan dalam beberapa kitab berikut:

Fathul Mu’in halaman 45

ولو ابتلي شخص بنحو سعال دائم بحيث لم يخل زمن من الوقت يسع الصلاة بلا سعال مبطل قال شيخنا الذي يظهر العفو عنه ولا قضاء عليه لو شفي وقوله لم يخل زمن إلخ قال ع ش فإن خلا من الوقت زمن يسعها بطلت بعروض السعال الكثير فيها

Jika seseorang mengalami semacam batuk saat shalat secara terus-menerus hingga tidak terdapati waktu sedikitpun yang cukup ia gunakan untuk menjalani shalat tanpa batuk yang membatalkan maka guru kami (Ibnu Hajar al-Haitami) berkata dzahirnya: batuk tersebut dima’fu dan tidak wajib mengganti shalatnya jika telah sembuh.
Mengomentari maksud dari perkataan sekira tidak terdapati waktu sedikitpun yang cukup ia gunakan untuk menjalani shalat tanpa batuk, maka Syaikh Ali Syibra Malisy berkata “Jika masih ada waktu yang sekiranya cukup digunakan shalat tanpa batuk maka batallah shalatnya bila terjadi batuk yang banyak dalam shalatnya.

Kasyifatus Syaja Juz I halaman 187

ولو ابتلي شخص بنحو سعال دائم بحيث لم يخل زمن لوقت يسع الصلاة بلا سعال مبطل فالذي يظهر العفو عنه ولا قضاء عليه لو شفي

Jika seseorang mengalami semisal batuk saat shalat secara terus-menerus hingga tidak terdapati waktu sedikitpun yang cukup ia gunakan untuk menjalani shalat tanpa batuk yang membatalkan, maka dzahirnya batuk tersebut dima’fu dan tidak ada qadha baginya bila ia telah sembuh dari batuknya.

Kasyful Qina’ Juz I halaman 485

أو غلبه سعال أو عطاس أو تثاؤب، فبان حرفان) فلا تبطل صلاته

Atau tanpa bisa ditahan mengalami batuk, bersin atau menguap yang terdiri dari dua huruf, maka shalatnya tidak batal.

I’anatut Thalibin Juz I halaman 254

قوله; (ولو ابتلي شخص بنحو سعال دائم) دخل تحت نحو السعال العطاس والبكاء والضحك. فلو ابتلي بذلك على الدوام بحيث لا يقدر على دفعه ولا يخلو عنه زمنا يسع الصلاة عفي عنه

Perkataan mushannif: Jika seseorang mengalami semisal batuk saat shalat secara terus-menerus mencakup bersin, tangis dan tawa.
Maka Jika seseorang mengalami hal-hal tersebut secara terus-menerus sekiranya tidak kuat menahan dan tidak terdapati waktu sedikitpun yang cukup ia gunakan untuk menjalani shalat tanpanya, maka dima’fu.

Demikianlah penjelasan tentang hukum batuk saat shalat yang disarikan dari kitab-kitab Fiqh Syafiiyah al-Mu’tabarah yang ditulis oleh ulam-ulama tsiqqah.

Jumat, 03 Februari 2023

CARA MENSHALATI MAYYIT LEBIH DARI SATU BERSAMAAN

CARA MENSHALATI MAYYIT LEBIH DARI SATU SECARA BERSAMAAN.


PERTANYAAN :

Assalamu'alaiku­m.
Bolehkah melakukan salat jenazah dalam waktu bersamaan untuk beberapa jenazah laki-laki dan perempuan ?

JAWABAN :

Wa'alaikumussalaam, bila mensholati mayit lebih dari satu, maka boleh dilakukan secara bersamaan (satu kali), dan lebih utama dikerjakan satu persatu.

( المسألة الثانية ) اذا حضرت جنائز جاز ان يصلى عليهم دفعة صلاة واحدة وجاز ان يصلى على كل واحد وحده ودليله في الكتاب واتفقوا على ان الافضل ان يفرد على كل واحد بصلاة الاصاحب التتمة فجزم بان الافضل ان يصلى عليهم دفعة واحدة لان فيه تعجيل الدفن وهو مأمور به والمذهب الاول لأنه أكثر عملا وأرجى للقبول وليس هذا تأخير كثير وسواء فيما ذكرنا ذكورا او إناثا المجموع على المهذب

Cara mensholati beberapa janazah, maka yang paling utama dari mereka yang lebih didekatkan pada imam, dengan urutan sebagai berikut.
1. Laki
2. Anak kecil laki
3. Khunsta
4. Wanita.

فإن اجتمع جنائز قدم الى الامام افضلهم فإن كان رجل وصبي وامرأة قدم الرجل الى الامام ثم الصبي ثم الحنثى ثم المرأة

Sedangkan mencampur mayit 1 liang lahat, silahlkan cari, sudah ada di dokumen lain.
Adapun lafadz niatnya :

أصلي على من حضر من أموات المسلمين اربع تكبيرات إلخ

Menyolati janazah lebih dari satu baik jenis kelamin sama atau berbeda hukumnya boleh.

.و تجوز على جنائز صلاة واحدة أى برضا أوليائهم اتحدوا او اختلفوا فينوي الصلاة عليهم إجمالا. أى بأن يقول أصلى على من حضر من أموات المسلمين أو على من يصلي عليهم الإمام. إعانة الطالبين ٢/١٣٨

Bila mayit yang lebih dari satu tersebut datang secara bersamaan dan jenis kelamin dan keutamaan mayit tersebut sama dan para walinya berselisih tentang mayit siapa yang harus didekatkan dengan imam maka harus di undi, bila tidak datang secara bersamaan maka mayit yang datang lebih awal yang didekatkan dengan imam, dan bila jenis kelaminnya tidak sama maka urutan mayit yang didekatkan dengan imam adalah mayit laki-laki, anak-anak, banci kemudian mayit wanita, dan bila dalam segi keutamaanya berbeda maka yang didekatkan dengan imam adalah mayit yang lebih utama, maqsud mayit yang utama di sini adalah mayit yang wara' dan hal-hal yang menyenangkan untuk menyolati mayit tersebut, sedangkan dalam segi sifat merdeka dan sifat budaknya si mayit bukan termasuk keutamaan dengan mati sifat budak menjadi hilang. :

.وإذا حضرت الجنائز دفعة واحدة واتحد نوعهم وفضلهم أقرع بين أولياء إن تنازعوا فيمن يقرب للامام والا قدم م قدموا فإن اختلف النوع قدم اليه الرجل فالصبي فالخنثى فالمرأة أو اختلف الفضل قدم الأفضل والمعتبر فيه الورع والخصال التي ترغب في الصلاة عليه و يغلب على الظن قربه من رحمة الله لا بالحرية والرق لانقطاع الرق بالموت. اعانة الطالبين ٢/١٣٩

Wallohu a'lam.