Alumni ponpes روضة الهدا purabaya kab:Smi, dan المعهد الاسلاميه kota sukabumi

Senin, 27 November 2023

8 KIAT BANGUN MALAM

8 Kiat Bangun Malam dari Imam al-Ghazali

Mereka menghabiskan waktu dengan membaca Alquran, memanjatkan doa, dan melaksanakan sholat malam.

Bangun malam untuk menunaikan sholat merupakan salah satu cara seorang hamba dalam mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta. Suasana sepi tanpa kebisingan di malam hari menjadikan ibadah (qiyamul lail) semakin bertambah khusyuk dan khidmah. 

Malam juga disebut sebagai waktu paling utama untuk mendekatkan diri dan bersimpuh kepada Allah SWT, karena di saat semuanya beristirahat namun ada sedikit orang yang mampu melawan rasa kantuknya untuk bangun menunaikan ibadah malam.

Sifat Hasud Adalah Tercela: Arti, Maksud dan Munculnya Perilaku Ini
Tentu saja bagi beberapa orang, bangun di malam hari adalah suatu hal yang sangat berat untuk dilakukan. Meskipun telah memasang alarm atau pengingat lainnya agar bisa terbangun, terkadang masih terasa berat bahkan terlewatkan begitu saja. 

Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin telah menulis satu bab khusus yang menjelaskan kiat-kiat agar bisa bangun dan beribadah di malam hari (qiyamul lail) dengan ringan dan mudah tanpa diliputi kepayahan saat bangun tidur.

Dikutip dari kitab ihya ulumuddin menurut al-Ghazali ada 8 hal yang selayaknya harus dilakukan seseorang agar bisa bangun di malam hari untuk melaksanakan sholat malam dan ibadah lainnya.

Delapan hal tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni 
Empat hal yang bersifat lahiriah atau dhahiriyah dan 
Empat hal yang bersifat bathiniyah. 

Persiapan Lahiriah
Pertama, menghindari konsumsi makanan yang berlebih. Menurut al-Ghazali, orang yang banyak makan akan banyak pula minumnya serta akan banyak pula tidurnya. Hal inilah yang akan menjadikan kita susah bangun di malamhari. Bahkan bagi guru tasawwuf, menghindari konsumsi makanan berlebih adalah anjuran yang selalu ditekankan kepada para muridnya agar bisa bangun malam dan tidak menyesal ketika telah meninggal nanti. 

Kedua, mengurangi aktivitas di siang hari yang dapat menimbulkan kecapaian dan lelahnya tubuh serta urat syaraf. Ketika tubuh terasa lelah dan capek, maka akan dapat menambah waktu tidur. 

Ketiga, tidak pernah meninggalkan qailulah (tidur sebentar) di siang hari. Karena selain sunnah, qailulah juga bisa membantu kita agar lebih mudah bangun untuk qiyamul lail sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majjah dari Ibnu Abbas Ra. 

Keempat, mengurangi perbuatan yang dapat menimbulkan dosa di siang hari. Menurut al-Ghazali yang mengutip pernyataan Hasan Bashri, bahwa dosa-dosa yang kita lakukan di siang hari sebenarnya mengikat jiwa kita agar tidak terbangun di malam hari. Selain itu, perbuatan dosa yang dilakukan pada siang hari menjadikan hati kita keras bagai batu dan membangun sekat antara diri kita dan rahmat Allah SWT. 

Persiapan Batiniah
Pertama, menjauhkan diri dari sifat iri, dengki dan hasud atas orang muslim yang lain, perbuatan jelek dari hati yang lain serta mengurangi rasa suka yang berlebihan terhadap kebendaan dan keduniawian. Sifat-sifat tersebut menjadikan kita susah dan berat untuk bangun malam. Jika kita mampu bangun malam, maka pikiran tentang dunia akan terus menggelayuti hati kita bahkan ketika bangun malam dan mengerjakan sholat malam. 

Kedua, menambah rasa takut (khauf) atas azab dan siksaan Allah dalam diri kita. Hal ini merupakan salah satu kiat ampuh agar kita selalu mawas diri dan meminta ampun kepada Allah khususnya di waktu malam.

Sebagaimana diungkapkan Thawus:

إِنْ ذَكَرَ جَهَنَّمَ طَارَ نَوْمُ الْعَابِدِينَ 
Artinya: “Ketika seseorang mengingat (siksa) neraka jahannam, maka hilanglah rasa kantuk orang-orang yang beribadah.” 

Seorang budak bernama Suhaib pernah dimarahi tuannya karena tidak pernah tidur di malam hari. Tuannya takut jika hal tersebut mengganggu pekerjaannya di siang harinya. Ternyata si Suhaib tidak bisa tidur karena teringat siksa neraka. Bahkan seorang budak lain ketika ia mengingat surga, bertambahlah kerinduannya untuk beribadah kepada Allah. 

Ketiga, menambah pengetahuan kita tentang keutaman-keutamaan qiyamul lail yang terdapat dalam Al-Qur’an, hadits, ataupun atsar, sehingga bertambahlah harapan dan keinginan untuk meraih pahala dan ridha dari Allah. 

Keempat, memperkuat keimanan dan kecintaan kita kepada Allah. Ketika rasa cinta kepada Allah telah tertanam dalam hati kita, maka kerinduan dan harapan untuk selalu bertemu dengan Allah serta mengharap ridhonya adalah suatu hal yang selalu dirindukan dan dilakukan. 

Al-Ghazali sebagai seorang sufi pastilah telah memiliki berbagai pengalaman dalam menjalankan segala aktivitasnya sebagai seorang sufi. Sedangkan qiyamul lail adalah salah satu komponen yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan seorang sufi. Hamba biasa yang jauh dari sifat dan amalan Imam al-Ghazali hanya bisa berusaha untuk selalu bisa mencontoh amalan-amalannya melalui karya-karya yang beliau tuliskan. 
Wallahu A’lam.  

 

Kamis, 23 November 2023

MEMBELA KAUM MUSLIMIN DIPALESTINA

MEMBELA KAUM MUSLIMIIN DIPALESTINA


Khutbah Jum'at 24/11/2023

Apa Yang Bisa Kita Perbuat Untuk Palestina ?...

Khutbah Pertama.

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. 

Alhamdulillah, Allah masih berikan nikmat yang tiada tara, terutama nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bertakwalah kepada Allah, di mana saja dan kapan saja. Sungguh ketakwaan akan menentukan derajat kita di sisi Allah Subhanahu Wa ta’ala. Ketakwaan pula yang akan mendekatkan pertolongan Allah kepada kita.

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah...
Hingga saat ini, berbagai media melaporkan Korban kaum Muslim Palestina yang dibantai secara keji oleh Zionis Yahudi sudah sekitar 14 ribu lebih korban syahid. Sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan para wanita, dan 33 rb lainnya korban terluka parah. 

25 ribu ton bom dijatuhkan ke Gaza. Jauh melebihi kedahsyatan bom di Hiroshima dan Nagasaki yang beratnya 9 ribu ton. Rumah sakit, masjid, sekolah dan pasar jadi sasaran serangan bom Israel secara membabibuta.

Syari'at Islam memerintahkan untuk membantu sesama manusia terlebih kepada sesama muslim. Menyelamatkan satu nyawa manusia sama dengan menyelamatkan seluruh manusia

مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا

bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. (QS. Al Maidah (5):32)

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah...
Dalam hadits nabi disebutkan, bila memberi minum seekor anjing yang kehausan bisa mendapatkan ampunan, atau mengurung kucing hingga mati bisa mengantarkan ke neraka sebagaimana disebeut dalam hadits, tentu menyelamatkan manusia jauh lebih utama, terlebih terhadap sesama muslim. Karena setiap orang beriman itu saudara, innamal mu'minuna ikhwatun (QS. Alhujurat (49):10), bagai satu tubuh, kal jasadil wahid, yang saling merasakan, seperti rangkai bangunan, kal bun yan, yang saling menguatkan (HR.Muslim).

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan saudara kita di Palestina? 

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Setidaknya ada lima langkah yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin dalam rangka menyelamatkan saudara mereka di Palestina:

Pertama. Berdo'a untuk mereka. Mendo'akan adalah amaliah yang bisa dilakukan oleh semua orang. Baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, seperti dalam qunut nazilah. Do'a adalah silahul mu'minin, senjata orang mumin, terlebih dalam kondisi terpedaya. Bangsa Palestina adalah kaum tertindas yang terampas oleh kejahatan penjajah Israel sejak tahun 1920. Kita bantu do'a mereka dengan do'a kita. Moga penjajah Israel segera dikalahkan dan bangsa Palestina dimenangkan.

Kedua. Bantu dengan donasi. Berdonasi baik berupa dana atau sarana untuk bertahan hidup. Makanan dan minuman, pakaian obat-obatan memang saat ini dibutuhkan. Kaum muslimin Gaza Palestina diblokir sumber listrik, internet, pasokan makanan untuk mereka. Reruntuhan akibat bombardir pasti segalanya menjadi sulit termasuk sumber air bersih. 

Rasa kemanusian dan persaudaraan kaum muslim sangat nampak, khususnya dari masyarakat Indonesia. Di masjid kampung dan kota, di sekolah dan kampus beredar spanduk seruan donasi. Terutama di komunitas pengajian dan ormas islam. Tercatat ketika aksi bela Palestian di Monas, 22 Oktober 2023 terkumpul 2 miliar, melalui MUI terkumpul 25 Miliar, melalui Ust. UAH terkumpul 30 Miliar, dan melalui Lazismu Muhamadiyah terkumpul 45 Miliar. 

Ketiga. Memboikot Produk dari perusahaan yang berafiliasi dan membantu keuangan penjajah Israel. MUI telah mengeluarkan fatwa haram bermu'amalah dengan perusahan yang menyokong negara Penjajah Israel yang telah membantai kaum muslimin Palestina. Aksi boikot jangan dianggap remeh. Bukankah thn 1921 Inggris hengkang dari India, negeri jajahannya diantaranya karena aksi boikot rakyat India atas semua produk asing khususnya produk inggris ?

Perlu diketahui, saat ini Penjajah Israel mengalami babak belur secara militer. Bahkan menteri keuangan mereka menyatakan mengalami kerugian 3,9 Triliun perhari, mereka telah menghabiskan 793,5 Triliun untuk memerangi Hamas. Mereka terancam bangkrut. Lebih lagi bila aksi boikot secara internasional dilakukan. Termasuk menyetop eksport minyak kepada mereka. Dimana 90 % pasokan minyak Israel dari negara-negara muslim.

Keempat. Melakukan aksi solidaritas pembelaan kepada bangsa Palestina dan penolakan keberadaan penjajah Israel. Menunjukkan bahwa israel itu musuh dunia, serta mendorong agar Israel ditetapkan menjadi penjahat kemanusiaan internasional.

Kelima. Mengirimkan tentara-tentara muslim dari negara negara muslim dengan senjata canggih mereka. Sampai saat ini, hal demikian belum nampak secara nyata dari para penguasa muslim itu bahkan dari negara terdekat Palestina sekalipun. Mereka baru mengadakan konprensi dan pertemuan setelah lebih 14rb tewas dan luluhlantahnya kota Gaza. Padahal Amerika, sekutu Isrel, sudah mengirimkan kapal perang induknya sejak awal meletusnya perang Gaza-Israel. 

Bila berdoa, berdonasi memboikot prodak dan dan aksi solidaritas bisa dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat. Namun untuk mengirim bantuan tentara dan senjata, memobilisasi jihad fi sabilillah hanya bisa dilakukan oleh para penguasa muslim. Mereka punya tentara-tentara terlatih dan senjata-senjata canggih. Bisa dibayangkan jika negara sekeliling Palestina itu_ Saudi, Libanon, Mesir, Suriah dan Yordania_, bila dijumlah dari semuanya tak kurang dari 160 juta penduduk. Apa yang terjadi jika mereka bersatu menghajar penjajah Israel yang jumlah penduduknya hanya 9 juta orang!

الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah" (QS. An-Nisa' (4): 76)

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Di hari Jum'at yang mulia ini kita berdo'a kepada Allah, semoga kekalahan dan kehancuran menimpa kaum Zionis Yahudi Israel, kemenangan dan kemuliaan bagi kaum muslimin Palestina. Amin Ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Ke Dua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ 

 اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْإِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْإِ يمَانَهُمْ وَأَ نْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَىقُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ لْيَهُودا وَ إِسْرَآئِل وَشَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ على أَعْدَائِنَا وَأَ عْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ 

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.