Inspirasi Al qur`an dan sunnah tentang tarbiyyatul aulad dalam mengimplementasikan doa kita di atas:
1. Tarbiyyah Aqidah
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهُوَيَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ. 13
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Di ayat 13 dilukiskan pengalaman hikmah itu oleh Luqman, serta pelestariannya kepada anaknya. Ini pun mencerminkan kesyukuran beliau atas anugerah itu.
Ayat ini berbunyi: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia dari saat ke saat memberi pelajaran kepadanya bahwa "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) dengan sesuatu apapun, dan jangan juga mempersekutukan-Nya sedikit persekutuan pun, lahir maupun batin. Persekutuan yang jelas maupun tersembunyi. Sesungguhnya syirik yakni mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar". Itu adalah penempatan sesuatu yang sangat agung pada tempat yang sangat buruk
2. Tarbiyyah Ibadah
"Perintahkanlah anak-anak mu untuk sholat saat usia mereka 7 tahun, dan pukullah dengan pukulan yang mendidik jika mereka meinggalkan sholat disaat usia mereka 10 tahun " (riwayat Abu Daud)
3. Tarbiyyah Akhlaq
Dalam aspek akhlaq, adab dan kepribadian, Rasulullah tidak hanya mengajarkan sejak dini adab makan, namun juga beliau mengajarkan kepada kita untuk memisahkan kamar tidur anak laki-laki dan perempuan, agar mereka belajar adab, tata krama, akhlaq dan kesusilaan serta sopan santun sejak dini.
4. Tarbiyyah jasadiyyah
"Mukmin yang kuat lebih Allah ta`aala cintai dari pada mukmin yang lemah" (riwayat Muslim)
"Ajarkanlah, anak- anak mu berkuda, memanah dan berenang"
5. Tarbiyyah Fikriyyah
Ayat pertama yang Allah ta`aala turunkan adalah berbicara tentang semanagat belajar, semangat membaca, walau pun jika kita lihat ayat ini diturunkan ditengah-tengah masyarakat yang masih banyak dari mereka tidak mampu baca tulis. Dan peristiwa penawanan tentara musuh dalam perang badar yang diminta oleh Rasulullah untuk mengajarkan kaum muslimin membaca dan menulis merupakan cerminan dimana Islam begitu memotivasi agar pemeluk nya dan terlebih khusus generasi muda nya menjadi generasi yang cerdas.
6. Tarbiyyah Mihariyyah (skill)
Tak ayal lagi, bahwa kita berada pada realita kehidupan dimana kaum muslimin dan generasi penerus mereka harus mampu bersaing secara positif dengan semua orang dalam kemampuan duniawi, yang mana hal tersebut mampu berperan aktif membantu kemajuan dienul Islam, maka kita juga memiliki tugas memberikan skill yang memadai kepada anak-anak kita dalam menjadikan generani yang ber-IPTEK dengan disertai IMTAQ yang kuat. Dahulu sahabat Zaid bin Tsabit dalam usia belasan tahun diperintahkan mempelajari bahasa Ibrani dalam waktu setengah bulan.
Semoga dengan merealisasikan doa kita dengan beberapa hal diatas, kita dapat menjadikan anak-anak sebagai ladang investasi akhirat kita.
wallahu a`lam bisshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar