Alumni ponpes روضة الهدا purabaya kab:Smi, dan المعهد الاسلاميه kota sukabumi

Kamis, 30 Agustus 2018

Hikmah dibalik musibah

MEMETIK HIKMAH DI BALIK MUSIBAH

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah, “Tidak akan pernah menimpa kami melainkan apa yang memang telah Allah tetapkan untuk kami. Dialah Pelindung kami.” Karena itu hanya kepada Allahlah kaum Mukmin harus bertawakal (TQS at-Taubah [9]: 51).

Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan semakin mampu berpegang teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Sidang Jum’at Rahimakumullah

Bencana demi bencana terus melanda negeri ini. Gempa bumi sepertinya belum berhenti. Ratusan jiwa telah melayang menjadi korban. Ratusan ribu saudara-saudara kita kehilangan hunian dan terpaksa hidup di pengungsian.

Betapa tak berdayanya manusia. Betapa kecilnya kita dibanding alam semesta dan kekuatannya. Lalu layakkah kita menyombongkan diri, apalagi ke hadirat ilahi rabbi?

Inilah kenyataan yang harus dihadapi. Musibah apa pun, termasuk gempa bumi, merupakan bagian dari qadhâ’ atau ketetapan Allah SWT. Ini yang harus kita imani.
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah, “Tidak akan pernah menimpa kami melainkan apa yang memang telah Allah tetapkan untuk kami. Dialah Pelindung kami.” Karena itu hanya kepada Allahlah kaum Mukmin harus bertawakal (TQS at-Taubah [9]: 51).

Makanya, kita dituntut untuk bersabar. Sebab Allah SWT memang akan menguji sejauh mana kesabaran para hamba-Nya. Orang-orang yang sabar inilah yang kemudian Allah SWT gembirakan. 

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Gembirakanlah orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang jika ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lilLâhi wa innâ ilayhi râji’ûn.” Mereka itulah yang bakal mendapat keberkahan dan rahmat dari Tuhan mereka. Mereka pula yang bakal mendapat petunjuk (TQS al-Baqarah [2] : 155-157).

Kesabaran yang harus dibangun tentu bukan kesabaran yang bersifat pasif, melainkan kesabaran yang positif dan aktif. Dengan kata lain kesabaran itu disertai dengan perenungan untuk menarik pelajaran guna membangun sikap, tindakan dan aksi ke depan demi membangun kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Di dalamnya  termasuk untuk bisa melakukan mitigasi bencana secara lebih baik.

Sidang Jumat Rahimakumullah

Yang kedua, kita dituntut senantiasa lapang dada/ridha selain bertawakal dan mengembalikan semuanya kepada Allah Yang Mahakuasa.  Rasul saw. bersabda:
« مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا »
Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah lalu ia berkata, “Inna lilLâhi wa innâ ilayhi râji’ûn (Sungguh kami adalah milik Allah dan kepada Dialah kami kembali), ya Allah, berilah aku pahala karena musibahku ini, dan berilah aku pengganti yang lebih baik dari musibah ini,” kecuali Allah memberi dia pahala dalam musibahnya dan mengganti musibah itu dengan yang lebih baik untuk dirinya (HR Muslim, Ahmad dan Ibn Majah).

Sidang Jum’at Rahimakullah

Ingatlah, di balik musibah ada hikmah. Pertama, musibah bisa menghapus dosa. Inilah yang disabdakan oleh Rasul saw.:
« مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً »
Tidaklah seorang Mukmin tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengan itu Allah meninggikan dia satu derajat atau Allah menghapuskan dari dirinya satu dosa (HR Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad).

Kedua, melalui bencana, Allah SWT ingin menunjukkan kekuasaan-Nya kepada manusia. Allah SWT juga mengingatkan bahwa manusia itu lemah, akalnya terbatas dan membutuhkan bantuan-Nya. 

Sidang Jum’at Rahimakumullah

Inilah kesadaran spiritual sebagai efek positif dalam menyikapi musibah. Inilah yang seharusnya membangkitkan energi penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Energi untuk makin meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dalam arti yang seluas-luasnya. Berupa ketundukan dan kepatuhan menjalankan dan menerapkan hukum-hukum dan syariah-Nya secara total di muka bumi. 

Karena itu musibah yang terjadi haruslah menumbuhkan kesadaran dan keberanian untuk meluruskan segala hal yang salah. Keberanian untuk melakukan perbaikan atas berbagai kerusakan (fasad) yang ada, serta keberanian mengakhiri dan meninggalkan sistem rusak buatan manusia, yakni ideologi dan sistem sekularisme-kapitalisme. Lalu mengganti sistem rusak itu dengan ideologi dan sistem yang benar, yang telah Allah SWT telah turunkan.

Itulah ideologi dan sistem Islam. Itulah akidah dan syariah Islam yang memang wajib diterapkan di dalam seluruh aspek kehidupan manusia; ekonomi, sosial, politik, pemerintahan, hukum, peradilan, dll.

Semoga kita semua menyadarinya. Aamiin.


[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المسبحة بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Rabu, 29 Agustus 2018

Amalan bikin Allah Senang

Amalan yg allah senangi

Alkisah ada ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya.

Hampir ber-tahun tahun dia tidak pernah absen melakukan sholat tahajud.

Pada suatu ketika saat hendak mengambil wudhu untuk tahajud, Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya. Abu bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau ?”.

Sambil tersenyum, sosok itu berkata; “Aku Malaikat utusan Allah” Abu Bin Hazim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia.

Dia lalu bertanya, “Apa yg sedang kamu lakukan di sini ?

” Malaikat itu menjawab, “Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah” Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya; “Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa ?”

Malaikat menjawab; “Ini adalah kumpulan nama hamba hamba pencinta Allah.” Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati namanya ada disitu.

Maka ditanyalah Malaikat itu. “Wahai Malaikat, adakah namaku disitu ?” Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya yang tidak kenal putusnya.

Selalu mengerjakan sholat tahajud setiap malam, berdo’a dan bermunajat pada Allâh SWT di sepertiga malam. “Baiklah, aku buka,” kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya.

Dan ternyata Malaikat itu tida menemukn nama Abu di dalamnya.

Tidak percaya, Abu bin Hazim meminta Malaikat mencarinya sekali lagi.

“Betul … namamu tidak ada di dalam buku ini !” kata Malaikat. Abu bin Hazim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat. Dia menangis se-jadi jadinya.

“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat … tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah,” ratapnya.

Melihat itu, Malaikat berkata, “Wahai Abu bin Hasyim ! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur … mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam.

Tapi tanganku dilarang Allâh menulis namamu.” “Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya ?” tanya Abu bin Hasyim.

“Engkau memang bermunajat kpd Allâh, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga ke- mana mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada orang sakit atau lapar, tidak engkau tengok dan beri makan.

Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba hamba yang diciptakan Allâh ?” kata Malaikat itu.

Abu bin Hasyim sepwrti disambar petir di siang bolong. Dia tersadar hubungan ibadah manusia tifaklah hanya kepada Allâh semata (hablumminAllâh), tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan alam.

JANGAN BANGGA DENGAN BANYAK SHALAT,PUASA DAN ZIKIR KARENA ITU SEMUA BELUM MEMBUAT ALLAH SENANG !!!

“MAU TAHU APA YANG MEMBUAT ALLAH  SENANG ???”

Nabi Musa : Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang ?

Allah :

SHOLAT ? Sholat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.

DZIKIR ? Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.

PUASA ? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.

Nabi Musa : Lalu apa  yang membuat hatiMu senang Ya Allah ?

Allah : SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu.

Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya. “Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran 700 kali” (Al-Baqarah 261-262)

Nah, bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu… maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah.

Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain… maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya.

Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang  dan bahagia

(Kitab Mukasyafatul Qulub  Karya Imam Al Ghazali)

Jumat, 24 Agustus 2018

Kalakter pribadi Muslim

10 KARAKTER PRIBADI MUSLIM
(Syekh Hasan al-Banna) 

1- Saliimul ‘Aqiidah / سليم العقيدة
(BERSIH AQIDAHNYA)
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semuanya karena Allah Rabb semesta alam”. (Al-An’aam : 162)

2- Sahiihul ‘Ibaadah / صحيح العبادة
(BENAR ‘IBADAHNYA)
“Shalatlah kamu seperti yang kamu lihat Aku shalat”. (Riwayat Bukhari)

3- Matiinul Khuluq / متين الخلق
(KOKOH AKHLAKNYA)
“Dan sesungguhnya kamu wahai Muhammad benar-benar memiliki akhlak yang agung. (Al-Qalam ) 4- Qawiyyul Jismi / قوي الجسم
(KUAT JASMANINYA)
“Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah”. (Riwayat Muslim)

5- Mutsaqqaful Fikri / مثقف الفكر
(INTELEK DALAM BERFIKIR)
“Katakanlah: samakah orang yang ber-ilmu dengan orang yang tidak ber-ilmu, sesungguhnya hanya orang-orang yang ber-akallah yang dapat menerima pelajaran”. (Az-Zumar : 39)

6- Mujaahidun Linafsih / مجاهد لنفسه
(KUAT MELAWAN HAWA NAFSUNYA)
“Tidak ber-iman seseorang dari kamu, sehingga ia menjadikan hawa nafsunya tunduk pada ajaran Islam yang aku bawa”. (Riwayat al-Haakim)
7- Hariishun ‘alaa Waktih / حريص على وقته
(SUNGGUH-SUNGGUH MENJAGA WAKTUNYA)
“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum miskin, lowongmu sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum mati”. (Riwayat al-Haakim)

8- Munazhzhamun fii Syu’unih / منظم في شئونه
(TERATUR DALAM SEMUA MASALAHNYA)
“Kebatilan yang teratur, dapat mengalahkan kebenaran yang tidak teratur”. (Ali bin Abi Thalib)

9- Qaadirun ‘alal Kasbi / قادر على الكسب
(MAMPU BERUSAHA SENDIRI)
“Tidak ada penghasilan yang lebih baik bagi seorang laki-laki daripada bekerja sendiri dengan kedua tangannya”. (Riwayat Ibnu Majah)

10-Naafi’un lighairihi / نافع لغيره
(BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN)
“Sebaik-baik manusia, adalah paling bermanfaat bagi sesama manusia”. (Riwayat al-Qudhaa’i).

SUBHAANALLAH, DI TANGAN PRIBADI YG BERKARAKTER SEPERTI ITU “‘IZZATUL ISLAM WAL MUSLIMIN AKAN KEMBALI”.
Ilaahi, kumpulkan aku bersama mereka.

Kamis, 23 Agustus 2018

Keluarga Bp Irpan putra Harun

Bpjs Umi Nenah

Khutbah jum'at bercermin dari kisah dua nabi (Ibrohiim dan Ismail)

‘MENYEMBELIH’ KESOMBONGAN

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu (QS. Al-Baqarah: 147)5).

Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan semakin mampu berpegang teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Di momen Idul Adha ini, kita juga kembali mengenang kisah teladan abadi, dari dua Nabi yang taat pada Tuhannya dengan ketaatan tanpa “tapi”. Ibrahim ‘alaihis salam ketika menyembelih putra yang dicintai, Ismail ‘alaihis salam.

Wahai hadirin simaklah sepenggal kisah tentang cinta yang amat romantis, sekaligus dramatis, namun berakhir manis. Dalam ucapan Ismail berikut:
“Wahai ayahandaku, ikatlah tubuhku, agar aku tidak meronta. Jagalah bajumu agar tidak terkena darahku, jika terlihat oleh Ibu, hal itu akan membuatnya pilu. Percepatlah  dalam menyembelihku, agar kematian itu menjadi ringan bagiku. Palingkanlah wajahku, agar engkau tak memandang wajahku, lalu engkau merasa kasihan padaku. Dan agar aku tak melihat tajamnya pisau hingga rasa takut menyergapku. Wahai ayahandaku, jika engkau pulang dan bertemu ibu, sampaikan salam hormatku”. (Tafsir Imam Qurthubi juz 15 hlm. 104, Maktabah Syamilah).

Ketundukkan yang total seperti inilah yang Allah gambarkan dalam al Quran:
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). (QS. Ash-Shoffat: 103)

Nabi Ibrahim lalu meletakkan pisau di leher putranya, menggerakkannya dengan cepat di leher Ismail,  sementara Malaikat Jibril bertakbir: “Allahu Akbar. Allahu Akbar”. Lalu Ismail bertahlil dan bertakbir “Laa ilaha illaLlah wallahu Akbar”. Nabi Ibrahim kemudian mengucapkan “Allahu Akbar walillahilhamd”. Apa yang terjadi?. Apa yang terjadi hadirin?.  Pisau tajam yang ada di tangannya tak sanggup menembus kulit putranya. Allah berseru kepada nabi Ibrahim:
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَاإِبْرَاهِيمُ  قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا
Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim. Sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu (QS. Ash-Shaffat: 104-105)

Allah kemudian ganti Ismail dengan seekor kibas atau domba.

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Di antara pelajaran ibadah kurban adalah agar kita ‘menyembelih’ kesombongan kita. Sombong adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyakit yang dapat mencegah pelakunya masuk ke dalam surga. Nabi bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sekecil atom sekalipun (HR. Muslim)

Bukankah Iblis terusir dari surga karena sombong?. Ia merasa lebih baik dari Adam. Iblis berkata:
أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedang Engkau cipta ia dari tanah (QS. Al- A’raf: 12)

Apa itu sombong? Sombong adalah istilah syar’i yang telah ditetapkan baginda Nabi . Maka kita tak boleh membuat definisi sendiri.
Dalam lanjutan hadis di atas, seseorang bertanya:
إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً
Sesungguhnya seseorang suka berpakaian dan bersandal yang bagus

Nabi menjawab
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
(itu bukan sombong), karena sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia (HR. Muslim)

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin, Hujjatul Islam Imam Ghazali menyebutkan.  Tidak akan muncul sifat sombong (takabbur) kecuali jika seseorang mengagungkan dirinya. Menta’zhim atau mengagungkan diri ini bisa jadi karena faktor agama atau dunia. Faktor agama yakni karena ilmu dan amalnya. Faktor dunia bisa jadi kecantikan, kekayaan, nasab, banyaknya pendukung, titel, pangkat dan jabatan, dsb. (Ihya ‘Ulumiddin juz 3 hal. 34, Maktabah Syamilah)

Karena merasa diri agung dan lebih hebat dari yang lain inilah seseorang dapat menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Parahnya tak jarang orang yang sombong menolak kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasulnya. Bukankah kebenaran mutlak semata dari Allah?
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu (QS. Al-Baqarah: 147)

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Maka sikap menolak hukum Allah sembari menganggap ada aturan yang lebih baik dari pada hukum Allah bukankah hal itu termasuk sifat sombong? Menganggap syariat Islam sudah tidak relevan dengan zaman dan lebih memilih aturan buatan manusia apakah bukan bentuk kesombongan? Bahkan bisa jadi ini adalah bentuk kesombongan terbesar. Karena yang ditolak adalah kebenaran dari yang Maha Benar. Apalagi jika merendahnya dengan anggapan ada yang lebih baik dari hukum Allah. Na’udzubillah min dzalik. Semoga khutbah singkat ini menjadi renungan untuk kita. Agar tunduk patuh pada titah perintah Allah. Sebagaimana Ibrahim dan Ismail tunduk patuh pada perintah-Nya. Aamiin

[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المسبحة بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Do'a Setelah Shalat

DO’A SETELAH SHALAT

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًاشَاكِرِيْنَ حَمْدًانَاعِمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِى مَزِيْدَهُ، يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُكَمَايَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيْئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

- رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صَغِيْرًا. وَلِجَدِّنَا وَجَدَّاتِنَا وَلِمَشَائِخِنَا وَلِأَسَاتِذَاتِنَا وَلِمَنْ حَضَرَنَا وَلِمَنْ غَابَ عَنَّا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

- رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَاتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَءُوْفُ رَّحِيْمٌ.

        – رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

- رَبَّنَا لَاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

- يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ وَطَعَاتِكَ.

- اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

- اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

- رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

- رَبِّ اَوْزِعْنَا أَنْ نَشْكُرَ نِعْمَتِكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيْنَا وَعَلَى وَالِدَيْنَا وَأَنْ نَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَاَدْخِلْنَا بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَةَ وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًاوَارْزُقْنَا اجْتِنَابَةَ.

- رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ َرِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَتِكَ وَالنَّارِ.

- لَااِلَهَ اِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنَّا كُنَّا مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيْنَا حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ رَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّانَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَ الْمَوْتِ. اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَافِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْعِصْمَةَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرِّ وَالسَّلَامَةِ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ. لَاتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا اِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.

- رَبِّ اَنْزِلْنَا مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا ضَعِيْفٌ فَقَوِّنَا وَإِنَّا ذَلِيْلٌ فَأَعِزَّنَا وَإِنَّا فَقِيْرٌ فَأَغْنِنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

- رَبَّنَا زِدْنَا عِلْمًا وَارْزُقْنَا فَهْمًا.

- اَللَّهُمَّ اَغْنِنَا بِالْعِلْمِ وَزَيِّنَا بِالْحِلْمِ وَاَكْرِمْنَا بِالتَّقْوَى وَجَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ.

- اَللَّهُمَّ اَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الْأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا.

- اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الصَّائِمِيْنَ نَهَارَ رَمَضَانَ حَقَّ الصِّيَامِ. وَمِنَ القَائِمِيْنَ لَيْلَتَهَا حَقَّ الْقِيَامِ.

- رَبِّ اجْعَلْنَا مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ.

- رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامَا.

- رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

- رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ.

- رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَاِسْرَافَنَا فِى أَمْرِنَا وَثَّبِتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ اَحْيِنَا بِالْإِيْمَانِ وَاَمِتْنَا بِالْإِيْمَانِ وَاحْشُرْنَا بِالْإِيْمَانِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْإِيْمَانِ. اَللَّهُمَّ ثِبِّتْنَا مَعَ الْإِيْمَانِ وَاَخْرِجْنَا مِنَ الدُّنْيَا مَعَ الْإِيْمَانِ وَخَدِّمْ لَنَا مِنَ الْجِنِّ مَعَ الْإِيْمَانِ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ الْقَضَاءِ وَمَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الْأَعْدَاءِ.

- اَللَّهُمَّ يَاغَنِيٌّ يَاكَرِيْمٌ يَاذَا الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ يَاوَاسِعَ اْلعَطَاءِ وَالْكَراَمِ.

- اَللَّهُمَّ اَغْنِنَا بِحَلاَلِكَ وَاَكْفِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.

- رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّآتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ.

- اَللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلاَءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ وَشَرِّ الدُّنْيَا وَشَرِّ الْآخِرَةِ. غَفَرَاللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ اِيْمَانَنَا وَاَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِعْ أَرْزَاقَنَا وَإِلَى الْخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاَقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

- اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قُلُوْبَنَا بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ الْأَرْضَ بِنُوْرِ شَمْسِكَ وَقَمَرِكَ أَبَدًا اَبَدًا.

- اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَابِيْنَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ.

- رَبِّ اَدْخِلْنَا مُذْخَلَ صِدْقٍ وَاَخْرِجْنَا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَاعَلِمْنَا مِنْهُ وَمَالَمْ نَعْلَمْ. وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الشَرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَاعَلِمْنَا مِنْهُ وَمَالَمْ نَعْلَمْ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ مِنْ خَيْرِمَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.أَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَعَلَيْكَ الْبَلاَغُ وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّابِاللهِ.

- اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَافِيَةَ وَالْغِنَى.

- اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا رِزْقًا جَدِيْدًا وَعُمْرًا طَوِيْلًا وَمَالًا كَثِيْرًا وَخَيْرًا قَرِيْبًا وَشَرًّا بَعِيْدًا وَوَلَدًا صَالِحًا وَعَمَلًا مَقْبُوْلًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ. يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

- رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيْمَانِ أَنْ آمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا.رَبَّنَا فَاغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَآتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ.رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَاتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ.

- رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا.رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَالَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ.وَعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

- اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِى هُوَ عِصْمَةٌ أَمْرِنَا.وَاَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا.وَاَصْلِحْ لَنَا آخِرَتِنَا الَّتِى إِلَيْهَا مَعَادُنَا.وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةَ لَنَا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

- رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَابُ الرَّحِيْمُ.

- وَصَلَّى اللهُ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ.وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.

اَلْفَاتِحَة ………

آمِيْنَ يَا اَللهُ يَارَحْمٰنٌ آمِيْنَ يَارَحِيْمٌ آمِيْنَ يَامُجِيْبُ السَّائِلِيْنَ.دَعْوَاهُمْ فِيْهَا سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلَامُ.وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.