Bulan suci Ramadhan sering disebut juga dengan bulan Tarbiyah atau bulan pembelajaran.
Lingkup pembelajaran tersebut begitu luasnya karena menyangkut,Tarbiyah jasadiyah, Tarbiyah fikriyah, Dan tarbiyah qolbiyah.
[1] Tarbiyah jasadiyah terkait dengan larangan bagi yang berpuasa untuk makan, minum dan berhubungan suami istri di siang hari.
[2] Tarbiyah fikriyah menyangkut perubahan pola pikir berdasarkan latihan fisik pada tarbiyah pertama dimana ibadah shaum membentuk kerangka berpikir yang penuh kejujuran, sedangkan tarbiyah tertinggi yaitu tarbiyah qolbiyah terkait dengan upaya penataan hati agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat Illahi serta mendasarkan segala aktivitas hidup dengan hati yang bersih dan selalu mengingat Allah SWT sebagai pemberi hidup dan kehidupan."
[3] Tarbiyah hati sangat penting mengingat Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadist. Nu’man bin Basyir berkata: saya mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya:
” Ketahuilah,sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk. Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati ” (HR Bukhori).
Jika kita pahami secara mendalam hadis tersebut, maka hati sangat berperan dalam kehidupan jiwa manusia, karena hati yang bersih akan melahirkan jiwa yang bersih dan selalu taat serta tunduk terhadap titah dari Sang Ilahi Rabbi.
Sebaliknya jiwa yang kotor disebabkan karena jiwa tersebut memiliki hati yang tidak baik dan selalu melanggar aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Bagi organisasi sekelas Universitas Padjadjaran, tarbiyah qolbiyah dapat diartikan sebagai pembinaan hati dari seluruh civitas akademika untuk menuju sebuah institusi pendidikan tinggi dengan tata kelola yang baik (good university governance). Salah satu unsur tata kelola yang paling sering dikaji adalah akuntabilitas.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya. Pengertian akuntabilitas menurut Lawton dan Rose adalah sebagai sebuah proses dimana seorang atau sekelompok orang yang diperlukan untuk membuat laporan aktivitas mereka dan dengan cara yang mereka sudah atau belum ketahui dalam rangka melaksanakan pekerjaan mereka.
Esensi dasar dari akuntabilitas adalah keberanian dan sikap mental individu, tim, dan organisasi untuk melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku dengan mengedepankan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
Bagaimana memanfaatkan shaum untuk men-tarbiyah hati agar institusi kita meraih good university governance? Sederhananya, jika pada bulan suci ini kita akan berusaha jujur pada diri sendiri untuk tidak makan/minum di siang hari meskipun situasi memungkinkan, maka dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan program dan kegiatan kita tidak akan berani untuk melakukan perbuatan yang dilarang, misalnya tidak mengambil jalan pintas dimana sebuah program dan kegiatan diadakan semata-mata agar suatu unit kerja dipandang berjalan lalu menempuh berbagai cara apapun agar kegiatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
Namun lebih jauh daripada itu, kita juga fokus pada penyelarasan program dan kegiatan dengan visi dan misi universitas secara keseluruhan dengan memperhatikan aspek efisiensi, demi melaksanakan kewajiban secara amanah.
Tarbiyah hati ini akan berdampak pada pola pikir dan perilaku serta sebagai bentuk pencapaian akuntabilitas yang pada akhirnya akan berdampak pada tata kelola universitas secara keseluruhan. Jika disiplin hati ini dapat kita jalankan selama ramadhan, mudah-mudahan pada bulan-bulan berikutnya dapat membekas dan menjadi kebiasaan bahkan menjadi sebuah organizational culture.
Allahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar