UNTUK ANAKKU
Selamat Mondok Nak....!
Demi Allah, bukan Kami benci hingga membuangmu jauh ke pesantren.
Bukan kami tak cinta wahai anak kesayanganku.
Kami bahagia melihat tangismu yang kamu tahan-tahan,mau foto bersama terakhirpun kamu tidak mau nak,mungkin demi menjaga perasaan yang bergelora campur aduk sedih dan hampa akan pisah sementara dengan orang tua,bahkan berbagai cara kamu nak menyembunyikan tangisan didepan ibu sama ayah,saat kami tinggal pulang.
Kami rindu kamu nak,Rindu candaanmu,Rindu ngeyelmu,Rindu melihatmu ceria diwaktu bermain,terngiang selalu suaramu nak,setiap pagi nyuruh mandi,makan,kami panggil,tapi dengan cepat dan singkat atas kuasanya allah swt, kau menjadi anak sholeh,sesuai harapan ayah dan ibu,
Kelak suatu saat kau kan merindukan tangis perpisahan itu....
Selamat berjuang, Nak ! Nanti juga kau kan paham mengapa kami titipkan engkau di pesantren.
Maafkan kami tidak bisa seperti orang tua lain.
Memberimu segudang fasilitas dan kemewahan.
Maafkan kami hanya bisa memberikanmu fasilitas akhirat....
Jadilah pembela Bapak dan Ibu di hari pengadilan Allah kelak.
Dan kami harap engkaulah yang mengimami sholat jenazah kami nanti, menggotong keranda kami, memandikan diri kami, membungkus kain kafan kami, Tak perlu kami memanggil
Ustadz-ustadz untuk mendoakan kami,...Untuk apa...?
Bukankah nanti saat kami berbaring di ruang tengah dengan kaku. Ada anak2k di samping kepalaku. . Itulah hari terbahagia kami nanti menjadi orang tua, Nak. Jenazah kami teriring doa anak-anak kami sendiri...
Bukankah junjungan kita Baginda Nabi Muhammad saw, pernah berkata, saat kita semua mati semua amal akan terputus kecuali tiga perkara. Do'amu lah salah satunya.
Laa takhof wa laa tahzan, Nak.
Di pesantren sangat mengasyikkan. Temanmu teramat banyak seperti
keluarga sendiri. Pengalamanmu akan luas. Jiwamu kan tegar. Kesabaranmu kan gigih. Kami hanya ingin kau bisa mendoakan kami sepanjang waktumu. Menyayangi kami dihari tua kami nanti. Selayaknya kami sayangi engkau dihari kecilmu. Kami tak ingin nanti ketika jenazah kami belum dikuburkan. Namun kau dan adikmu sudah menghitung-hitung harta, hingga permusuhan pun terjadi.
Selamat berjuang, Nak ! Dengarkan ustadz dan semua gurumu, muliakan mereka. Seperti kau muliakan Bapak Ibumu. Beliau-beliau adalah pengganti Bapak Ibumu di rumah.
Selamat berproses, Nak !..
Berbahagialah, Nak... !
Tersenyumlah, Nak..!
Kelak kau kan paham maksud Kami.....
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم اجعل ولدي حلوا نور شريعة،ومحمد نجوان سابق الحسين من اهل العلم والبر والخير والمجاهد والمجاهدة في سبيل الله ولا تجعل واياهما من اهل الجهل والشر والضير،امين ياالله يارب العالمين.
#Ayah dan Bunda Selalu meridukanmu nak ,,,😭😭😭😭😭
Tidak ada komentar:
Posting Komentar