MIRAS UMMUL KHABAIS
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ مَنَعَنَا بِالتَّعَاوُنِ عَلَى اْلِإثْمِ وَالْعُدْوَانِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الدَّيَّانْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى سَائِرِ الْعَرَبِ وَالْعَجَم، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ اَثْنَى اللهُ عَلَيْهِ بِخُلُقٍ حَسَن، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَان.
أما بعد
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
وقال تعالى في كتابه الكريم ، يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Hadirin Rahimani wa rahimakumullah
Marilah kita senantiasa memuji Allah atas curahan nikmat-Nya yang senantiasa meliputi kita. Lalu kita pun berupaya untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Azza wa Jalla. Taqwa dalam arti sebenarnya, yaitu berusaha mentaati semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangannya.
Hadirin Rahimani wa rahimakumullah
Baru-baru ini DPR sedang membuat rancangan UU Pelarangan Minol atau Miras (Minuman beralkohol atau minuman keras). Menimbang banyaknya aspek kejahatan diakibatkan beredarnya minuman memabukan tersebut.
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan memutuskan bahwa dibawah pemerintahannya akan melepas saham Pemprov DKI di perusahaan minuman keras Bir PT. Delta. Di antara alasannya penerimaan hasil tidak sebanding dengan pemeliharaan akibat efek miras. Demikian juga Gubernur Papua Lukas Enembe resmi melarang peredaran miras di Papua. Dengan alasan miras menyebabkan banyaknya kecelakaan dan tindak kriminal. Jauh sebelumnya pelarangan resmi miras dilakukan di Provinsi Banda Aceh, bahkan telah diterapkan Qanun Syari'ah berupa hukuman bagi peminum miras berdasarkan syari'at Islam.
Fakta menunjukkan miras merupakan sumber berbagai keburukan. Media.kompas.com 2014 merilis berita, 70% kriminalitas dan 15% kecelakaan lalu lintas diakibatkan minuman keras. Akibat miras, pemerkosaan hingga pembunuhan banyak diberitakan.
Hadirin Rahimani wa rahimakumullah
Islam Melarang Keras Miras. Dalam Islam, miras (khamr) dipandang sesutu yang merusak, bahkan dihukumi suatu benda najis. Ia tidak boleh diproduksi dan dijadikan barang ekonomi.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S. Al Ma’idah(5): 90-91)
Syekh Wahbah Al-Zuhaily dalam Tafsir Al-Munir Jilid 4: 40 menjelaskan dalam ayat di atas dapat dilihat ketegasan tentang haramnya khamar dari beberapa sisi:
Pertama, khamr dalam ayat tersebut dikaitkan dengan penyembahan pada berhala. Kedua, Allah menyebut rijsun (kotor). Ketiga, khamar termasuk perbuatan setan dan setan tidaklah
datang kecuali mengajak keburukan. Keempat, diperintahkan untuk menjauhi khamar. Kelima, menjauhinya akan mendapatkan keberuntungan. Keenam, khamar dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian. Ketujuh, dapat melalai dzikir dan shalat. Kedelapan, Allah menutup dengan pernyataan menghentak "berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu!"
Khamr termasuk barang yang dilaknat. Serangkaian kegiatan berkaitan dengan khamr akan terlibat dosa. Dari mulai konsumen, produsen, pekerja, distributor, agen, sales, pengecer,hingga para bartender.
Rasulullah SAW. bersabda,
لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ وَشَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ
“Allah melaknat khomr, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya, orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan orang yang meminta diantarkan.” (HR. Ahmad)
Hadirin Rahimani wa rahimakumullah
Dari berbagai penelitian kedokteran di era-era sekarang, khamr (dengan segala jenisnya) dapat merusak sistem kerja beberapa organ tubuh baik jangka pendek maupun jangka panjang yang juga bisa menyebabkan kefatalan. Maka selayaknya bila Islam mengharamkannya.
لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مُدْمِنُ خَمْرٍ
“Pecandu khamar tidak akan masuk surga.” (H.R. Ibnu Majah)
Menurut Al-Zuhaily, mayoritas ulama mendefinisikan khamar adalah
اِسْمٌ لِكُلٍّ مَا خَامَرَ الْعَقْلَ وَغَلَبَهُ
“Nama bagi setiap sesuatu yang dapat menutup akal dan menguasainya..”
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw dari Ibn Umar:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَا مٌ
“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr itu haram.” (H.R. Muslim)
Karena illatnya memabukkan, sebagian ulama mengqiyaskan benda yang dapat memabukkan bahkan lebih berbahaya semacam narkoba, ekstasi, dsb. termasuk dari khamr.
Umar bin Al-Khathab, berkata,
وَالْخَمْرُ مَا خَامَرَ الْعَقْلَ
“Khomr adalah segala sesuatu yang dapat menutupi (mengacaukan) akal.” (H.R. Bukhari)
Apapun minuman yang memabukan itu namanya, berapapun ukuran yang diminumnya hukumnya tetap haram.
مَا أَسْكَرَ كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ
“Sesuatu yang apabila banyaknya memabukkan, maka meminum sedikitnya dinilai haram.” (H.R. Daud)
Hadirin Rahimani wa rahimakumullah
Minuman keras sangat berbahaya. Baik bagi individu, bagi masyarakat. Karena berbagai kejahatan banyak timbul akibat beredarnya mijuman tersebut ditengah masyarakat. Wajar, bila nabi menyebut ummul khabaits (sumber berbagai keburukan).
Rasulullah SAW. bersabda,
اَلْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ، فَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ تُقْبَلْ صَلاَتُهُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، فَإِنْ مَاتَ وَهِيَ فِيْ بَطْنِهِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً.
“Khamar adalah induk berbagai macam kerusakan. Siapa yang meminumnya, shalatnya selama 40 hari tidaklah diterima. Jika ia mati
dalam keadaan khamar masih di perutnya, berarti ia mati seperti matinya orang Jahiliyah.” (H.R. Ath-Thabrani)
Hadirin Rahimani wa rahimakumullah
Jika bangsa ingin berkah, ikaningim generasi sehat dan cerdas,dan jikan dan rakyat aman dari kejahatan maka hendaknya penyebab-penyabanya dihilangkan di anatarnya adalahwajib dilarangnya peredaran minuman keras atau minuman beralkohol.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَجَعَلَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَعَنْ سَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar