Alumni ponpes روضة الهدا purabaya kab:Smi, dan المعهد الاسلاميه kota sukabumi

Minggu, 22 November 2020

Perempuan Punya Rasa Malu

قال الإمام الذهبي- رحمه الله

ويجـب علـى المـرأة أيضـا
دوام الحياء من زوجها وغض طرفها قدامه والطاعة لأمره والسكوت عند كلامه والقيام عند قدومه والابتعاد عن جميع ما يسخطه والقيام معه عند خروجه وعرض نفسها عليه عند نومه
ُ
كتــاب الكبائــر 1/66

Inilah Kewajiban Seoarang Istri Terhadap Suaminya
Imam Adz Dzahabi rahimahullah mengatakan,
“Dan diwajibkan atas wanita untuk selalu (menjaga) sifat malu kepada suaminya, menundukkan pandangannya di hadapannya, mentaati perintahnya, diam tatkala suaminya berbicara, berdiri saat kedatangannya, menjauhkan diri dari semua yang membuat murka suaminya, mendampinginya ketika dia pergi, dan menawarkan diri kepada suaminya ketika dia akan tidur.”

✍️ Kitabul Kabair 1/66

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاء

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain,

الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَر

“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lain pun akan terangkat.”(HR. Al Hakim dalam Mustadroknya 1/73. Al Hakim mengatakan sesuai syarat Bukhari Muslim, begitu pula Adz Dzahabi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar