Percikan Ramadlan✍🏽
Zakat Fitrah Dengan Uang.
Jumhur ulama madzhab (Maliki, Hambali, Syafii) mensyaratkan zakat fitrah dengan makanan pokok (qutil balad). Bahkan mazhab Hambali mengharuskan dengan makanan sesuai nash seperti kurma (tamar), zabib (anggur kering), jewawut (sya'ir), keju (aqit), gandum (qamh, burr) dll, jika tidak ada boleh dengan jenis makanan pokok yang lain
Madzhab Hanafi membolehkan bahkan menganggap utama dengan uang (qimah).
Alasannya karena tujuan zakat fitrah agar orang-orang miskin tercukupi kebutuhannya di hari raya. Berdasar hadist Nabi,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ , وَقَالَ: «أَغْنُوهُمْ فِي هَذَا الْيَوْمِ»
"Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitri dan bersabda, ‘Cukupkan mereka (fakir miskin) pada hari ini (hari raya’)." (HR. Daruqutni dan Baihaqi).
Memberi kecukupan bisa dihasilkan dengan qimah (nilai uang ) bahkan dengan uang lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan. (Wahbah Al Zuhaily, Fiqhul Islam Wa adillatuhu 3:2045).
Demikian juga dalam hal fidyah dan kifarat, Abu Hanifah membolehkan dengan nilai uang.
Al Uwaidlah dalam kitabnya al Jami' Fi Ahkamil Shaum 482, mencatat bahwa sebagian pengikut Maliki memakruhkan zakat fitrah dengan uang.
Menurutnya selain Abu Hanifah, Atsauri, Hasan Basri dan Umar Bin Abdul Aziz juga membolehkan mengeluarkan zakat dengan harga makanan pokok.
Mereka berkata
لا بأس أن تعطى الدارهم فى صدقة الفطر
"Tidak jadi masalah beberapa dirham dibayarkan dalam zakat fitrah"(HR. Ibnu Syaibah)
جاءَنا كِتابُ عُمرَ بنِ عبدِ العزيزِ في صدَقةِ الفِطرِ: نِصفُ صاعٍ عن كلِّ إنسانٍ، أو قِيمتُه نِصفُ دِرهَمٍ
Telah datang keputusan Umar Bin Abdul Aziz kepada kami tentang sedekah fitrah; sebanyak setengah sho' dari setiap orang atau sebanding dengan nilainya yakni setengan dirham ( HR.Syaibah).
Muhamad Bakr Ismail dalam kitabnya Fiqhul Wadhih 1:510 mengatakan,
فإذا كانت مصلحته فى النقود كان إخرج النقود أولى
Apabila uang lebih manfaat maka mengeluarkan zakat fitrah dengan uang lebih utama.
Baznas menetapkan zakat dengan beras sebagai makanana pokok orang indonesia sejumlah 2,5 kg atau dengan nilai uang sesuai harga beras.
Allahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar